WELLCOME TO HEROES COMMUNITY
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

KOMUNITAS MIG33 HEROES INDONESIA
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

 

 Pendidikan Duduk Santai

Go down 
PengirimMessage
JoSatriani
BigBoss
BigBoss
JoSatriani


Male
Jumlah posting : 114
Age : 42
Lokasi : BREBES
Job/hobbies : Music
Mig33 Username : jo-satriani
Registration date : 26.07.08

Pendidikan Duduk Santai Empty
PostSubyek: Pendidikan Duduk Santai   Pendidikan Duduk Santai EmptyWed 06 Aug 2008, 19:19

Bangku sekolah telah kududuki lebih dari tiga tahun. Telah mengajakku berpikir lebih jauh dari biasanya. Pelajaran yang biasa kuhadapi telah diperbaharui setiap detiknya. Akankah aku dapat mengikuti semua sifat-sifat yang selalu berubah ketetapannya setiap tahun. Bagaimana aku bisa memahami, setiap tingkah lakunya yang seharusnya sudah aku kenal baik. Kurikulum yang selalu berubah, membuat jantung copot setiap mendengarnya. Pendidikan yang belum merata menghambatku untuk bercermin. Tidak ada kaca di kelasku, hari membuat tubuh semakin kotor terjerumus lumpur kebodohan.

Pendidikan…pendidikan, suatu ungkapan yang patut dicurigai. Mengapa? Karena semua guru belum tentu bisa menyampaikan kepandaiannya untuk dicopy anak didiknya. Guru yang dibenci adalah motivasi untuk tidak selalu memperhatikannya di depan kelas selagi menerangkan. Aku ingin maju, kaki dan tangan waktu memaksaku begitu. Setidaknya omonganku menjadi pedomanku ketika bangku kelas tiga menyapaku.

Sudah kupoles setiap jawaban agar bangku guru tidak di duduki oleh pengajar yang kuremehkan. Namun apa yang terjadi, suatu perwakilanku ditendang keluar untuk berhenti menyeruakan kemajuan. Ternyata seoarang guru tidak hanya bermodalkan niat, kepintaran, kerajinan, tapi juga pengambilan hati seorangnya kepada murid agar muridnya tetap mencatat kata-kata yang telah diterangkannya. Dan yang lebih penting yaitu mempunyai perasaan “Tahu Diri“.

Bahasa yang kaku saat ngoceh di depan, sangatlah tidak diperlukan. Membuat mata berat bertambah dua puluh kilogram. Sayangkah guru pada kami? Harga diri kami serasa terinjak. Mereka katakan “Malu bertanya sesat di jalan”, saat menanyakan “Masa kamu ngga ngerti sih, inikan pelajaran kelas dua. Sekarangkan kamu sudah kelas tiga. Pengen kamu kekelas dua lagi?”.

Seolah mereka itu tidak pernah menyatakan hal yang sebelumnya. Kata-kata yang menjadi alasan tepat untuk tetap menulis, dengan hitungan detik hanya dengan kata-kata mereka menyentil pulpen murid dan membiarkannya jatuh ke lantai. Sebenarnya bukan kami yang bodoh tapi merekalah yang membuat kami malas. Itulah Indramayu dengan sosok pendidikannya.

Dengan secarik kertas aku hanya mencoba mengungkapkan sesuatu yang masih tersembunyi. Pendidikan di sini minim, seminim isi kantongku untuk tetap melanjutkan kejenjang selanjutnya. Pendidikan selalu diam yang ada di dalamnyalah yang bergerak. Secepat apakah gerakannya, tergantung kendaraan yang sekarang dia pakai. Mulai dari sekarang kudandani wajah manisnya supaya senyumku sumringah di saat mengetahui bahwa aku lulus dengan nilai hasilku, bukan polesan guru. Bisakah?

Pendidikan tergantung yang ada di dalam, masih maukah dia berjalan. Tidak duduk santai yang tampak di luar. Diam menyaksikan globalisasi yang menghanyutkan, menggigitkan jari.

Karya : Lail Brichana Riani
Kembali Ke Atas Go down
https://satriani.forum.st
 
Pendidikan Duduk Santai
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
WELLCOME TO HEROES COMMUNITY :: HOBIES & UMUM :: Cerita-
Navigasi: